◄ ♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥ ►

Follow us on FaceBook

Sunday, August 20, 2017

7 Unsur Kebudayaan


Dalam sistem sosial-budaya menurut Koentjaraningrat ada 7 unsur kebudayaan sebagai cultural universal. 7 unsur kebudayaan tersebut adalah:
1.    Sistem mata pencaharian hidup(ekonomi)
2.    Ilmu pengetahuan atau teknologi
3.    Bahasa
4.    Sistem kepercayaan atau Religi(agama)
5.    Sistem organisasi social(social)
6.    Kesenian
7.    Peralatan dan perlengkapan hidup manusia

1.    Sistem mata pencaharian hidup(ekonomi)
        Perdagangan(pasar)
        Sistem budaya (ide)        : Mempererat hubungan antar masing-masing kebudayaan.
        Sistem sosial (eksternal)  : Adanya interaksi antara penjual dan pembeli.
        Hasil                                : Menambah tenaga kerja dan mengurangi pengangguran.
Sistem Mata Pencaharian Hidup
Perhatian para ilmuwan pada sistem mata pencaharian ini terfokus pada masalah-masalah mata pencaharian tradisional saja, di antaranya:
• berburu dan meramu
• beternak
• bercocok tanam di ladang
• menangkap ikan

2.    Ilmu pengetahuan atau Teknologi
Telepon
            Sistem budaya (ide):Kemajuan teknologi mempermudah untuk berhubungan atau berkomunikasi jarak jauh.
             Sistem sosial (eksternal) : Komunikasi dengan orang lain yang jaraknya jauh dapat dilakukan dengan mudah dan cepat.
            Hasil : Budaya alat komunikasi lama seperti surat mulai ditinggalkan.
Peralatan dan Perlengkapan Hidup (Teknologi)
Teknologi menyangkut cara-cara atau teknik memproduksi, memakai, serta memelihara segala peralatan dan perlengkapan. Teknologi muncul dalam cara-cara manusia mengorganisasikan masyarakat, dalam cara-cara mengekspresikan rasa keindahan, atau dalam memproduksi hasil-hasil kesenian.

3.    Bahasa
Bahasa daerah
    Sistem budaya (ide) : Menjadi suatu ciri khas atau pembeda cara komunikasi suatu daerah dengan daerah lain.
    Sistem sosial (eksternal) : Dengan melihat bahasa yang diucapkan seseorang, kita dapat mengetahui asal daerah orang tersebut.
    Hasil : Masing-masing daerah di Indonesia memiliki bahasa daerah yang berbeda-beda.

Bahasa
Bahasa adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling berkomunikasi atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan (bahasa isyarat), dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada lawan bicaranya atau orang lain. Melalui bahasa, manusia dapat menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah laku, tata krama masyarakat, dan sekaligus mudah membaurkan dirinya dengan segala bentuk masyarakat.
Bahasa memiliki beberapa fungsi yang dapat dibagi menjadi fungsi umum dan fungsi khusus. Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat untuk berekspresi, berkomunikasi, dan alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial. Sedangkan fungsi bahasa secara khusus adalah untuk mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari, mewujudkan seni (sastra), mempelajari naskah-naskah kuna, dan untuk mengeksploitasi ilmu pengetahuan dan teknologi.
Bahasa adalah suatu sistem yang memungkinkan manusia untuk mengungkapkan emosi dan perasaannya ke dalam bentuk lambang yang dapat dipahami dan ditafsirkan oleh orang lain.
Fungsi-fungsi bahasa :
Fungsi praktis, yaitu untuk mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari.
Fungsi artistik, yaitu mengolah dan menggunakan bahasa dengan seindah-indahnya demi pemuasan rasa estetika/kebutuhan akan keindahan.
Fungsi filosofis, yaitu untuk mempelajari kebudayaan-kebudayaan manusia yang hidup di jaman dahulu kala.
sebagai kunci atau sarana untuk mempelajari ilmu-ilmu lain.

Cerita rakyat yang merupakan salah satu tradisi lisan ini perlu disampaikan secara turun temurun pada generasi berikutnya agar cerita ini tetap hidup di masyarakat. Cerita rakyat merupakan salah satu potensi budaya lokal yang perlu dijaga bersama.

Legenda atau cerita rakyat adalah cerita pada masa lampau yang menjadi ciri khas setiap bangsa yang memiliki kultur budaya yang beraneka ragam mencakup kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki masing-masing bangsa.
Dalam KBBI 2005, legenda adalah cerita rakyat pada zaman dahulu yang ada hubungannya dengan peristiwa sejarah. Menurut Emeis, legenda adalah cerita kuno yang setengah berdasarkan sejarah dan yang setengah lagi berdasarkan angan-angan. Menurut William R. Bascom, legenda adalah cerita yang mempunyai ciri-ciri yang mirip dengan mite, yaitu dianggap benar-benar terjadi, tetapi tidak dianggap suci. Menurut Hooykaas, legenda adalah dongeng tentang hal-hal yang berdasarkan sejarah yang mengandung sesuatu hal yang ajaib atau kejadian yang menandakan kesaktian

4.    Sistem kepercayaan atau Religi
Upacara keagamaan
    Sistem budaya (ide)     : Upacara atau peribadatan yang dilakukan suatu agama untuk menyembah tuhannya.
    Sistem sosial (eksternal)     : Semua agama mempunyai rasa toleransi terhadap agama lain dalam menjalankan upacara keagamaan terutama saat hari raya masing-masing agama.
    Hasil             : Memberikan suatu cara agar orang dapat melakukan hubangan dengan tuhannya secara khusuk sehingga memiliki pedoman hidup.
Sistem kepercayaan
dan sistem kepercayaan lainnya seringkali terintegrasi dengan kebudayaan. Agama (bahasa Inggris: Religion, yang berasar dari bahasa Latin religare, yang berarti "menambatkan"), adalah sebuah unsur kebudayaan yang penting dalam sejarah umat manusia. Dictionary of Philosophy and Religion (Kamus Filosofi dan Agama) mendefinisikan Agama sebagai berikut:
... sebuah institusi dengan keanggotaan yang diakui dan biasa berkumpul bersama untuk beribadah, dan menerima sebuah paket doktrin yang menawarkan hal yang terkait dengan sikap yang harus diambil oleh individu untuk mendapatkan kebahagiaan sejati.[1]
Agama biasanya memiliki suatu prinsip, seperti "10 Firman" dalam agama Kristen atau "5 rukun Islam" dalam agama Islam. Kadang-kadang agama dilibatkan dalam sistem pemerintahan, seperti misalnya dalam sistem teokrasi. Agama juga mempengaruhi kesenian.

Religi
Menurut Koentjoraningrat istilah religi dibedakan dengan istilah agama, religi merupakan bagian dari kebudayaan. Menurut Cirero religi tidak berbeda jauh dengan pengertian agama yaitu suatu pengalaman batin dari kehidupan kejiwaan manusia kemudian menimbulkan perbuatan-perbuatan atau tingkah laku manusia yang dipersembahkan kepada suatu zat yang menguasai manusia dan seluruh alam semesta.
Menurut E.B. Tylor, evolusi religi yang berdasarkan kesadaran manusia itu sendiri yang terbagi menjadi :
Animesme, bentuk religi yang berdasarkan kepercayaan bahwa di alam sekeliling tempat tinggal manusia tinggal berbagai maca, ruh, spirit, mahluk halus, dan kekuatan gaib lainnya.
Dinamisme, bentuk religi yang berdasarkan pada kepercayaan akan kekuatan alam yang melebihi  kekuatan manusia.
Polytheisme, bentuk religi yang berdasarkan kepada kepercayaan akan dewa-dewa, yang masing-masing mewakili suatu kekuatan atau fenomena alam tertentu.
Panteon, bentuk kepercayaan kepada dewa-dewa, dimana dewa-dewa tersebut tergabung didalam suatu sistem dengan struktur tugas dan jenjang yang berbeda-beda.
Monotheisme, bentuk religi yang berdasarkan kepercayaan pada suatu kekuatan tunggal.

Menurut Koenctjoroningrat religi merupakan suatu sestem yang terdiri atas empat komponen:
Emosi keagamaan yang menyebabkan manusia menjadi religius.
Sistem kepercayaan yang mengadung keruhanian dan bayangan-bayangan manusia tentang sifat tuhan, wujud dan alam gaib.
Sistem upacara religius yang bertujuan mencari hubungan manusia dengan dewa-dewa atau mahluk-mahluk halus yang mendiami alam gaib.
Kelompok-kelompok religius atau kesatuan-kesatuan sosial yang menganut sistem kepercayaan tersebut.
Dalam suatu praktek keagamaan atau kepercayaan terdat bermacam-macm fungsi psikologis dan sosial :
Fungsi Penyelamatan, keselamatan dapat dicapai dengan menjalankan segalaaturanaturan atau norma yang ada.
Fungsi Sosial, yaitu mengatur hubungan antara manusia dengan tuhan, manusia dengan   manusia, dan manusia dengan lingkungan.
Fungsi Pendidikan, suatu upacara keagamaan dan inisiasi dapat memperlancar atau   membantu melestarikan budaya.

5.    Sistem organisasi social (social)
Karang taruna
    Sistem budaya (ide)     : Organisasi yang beranggotakan kumpulan anak muda dalam suatu daerah.
    Sistem sosial (eksternal)     : Menjadi salah satu organisasi yang bermanfaat dan berperan dalam masyarakat.
    Hasil             : Menjadi wadah bagi para anak muda untuk menyalurkan kemampuan berorganisasi mereka. Dan hampir di setiap daerah atau desa pasti ada karang taruna.

Sistem kekerabatan merupakan bagian yang sangat penting dalam struktur sosial. M. Fortes mengemukakan bahwa sistem kekerabatan suatu masyarakat dapat dipergunakan untuk menggambarkan struktur sosial dari masyarakat yang bersangkutan.
Kekerabatan adalah unit-unit sosial yang terdiri dari beberapa keluarga yang memiliki hubungan darah atau hubungan perkawinan. Anggota kekerabatan terdiri atas ayah, ibu, anak, menantu, cucu, kakak, adik, paman, bibi, kakek, nenek dan seterusnya.

6.    Kesenian
Seni rupa
    Sistem budaya (ide)     : Suatu hasil ekspresi manusia yang diwujudkan melalui unsur-unsur garis, bidang, warna, bentuk, volume, dan ruang.
    Sistem sosial (eksternal)     : Seni rupa banyak diinginkan orang untuk dijadikan sebagai koleksi ataupun sebagai pajangan.
    Hasil             : Menjadi suatu hasil cipta, rasa karsa dari setiap orang yang melakukannya dan hal itu termasuk hasil budaya dari seseorang.
Seni tari
    Sistem budaya (ide)     : Suatu kesenian yang berbentuk tarian yang dapat menjadi ciri khas suatu daerah.
    Sistem sosial (eksternal)     : Tari-tarian seperti teri jawa dan bali sering di tampilkan ke luar negeri sebagai promosi kebudayaan Indonesia ke seluruh dunia.
    Hasil             : Dapat menjadi pembeda kebudayaan dari masing-masing daerah dan juga dapat dinikmati oleh daerah lain.

Kesenian mengacu pada nilai keindahan (estetika) yang berasal dari ekspresi hasrat manusia akan keindahan yang dinikmati dengan mata ataupun telinga. Sebagai makhluk yang mempunyai cita rasa tinggi, manusia menghasilkan berbagai corak kesenian mulai dari yang sederhana hingga perwujudan kesenian yang kompleks
Seni ialah produk jenis prilaku manusia khususnya dengan penggunaan kreatif imajinasi manusia untuk menerangkan, memehami, dan menikmati kehidupan. Menurut Malinowski, segala aktivitas kenudayaan itu sebenarnya bermakksud untuk memmuaskan suatu rangkaian dari sejumlah kebutuhan naluri mahluk manusia yang berhubungan dengan seluruh kehidupannya. Oleh karena itu dengan mempelajari seni, kita dapat memperoleh gambaran mengenai sejarah, keadaan dan identitas sebuah masyarakat atau bangsa.
Seni memiliki fungsi kreatif dan ekspresional juga seringkali memiliki fungsi untuk mempererat ikatan solidaritas, sebagai saran pendidikan, sarana sosialisasi norma-norma, alat untuk mewariskan adat dan nilai-nilai kebudayaan.
Kesenian dapat dibagi dalam dua bagian besar, yaitu :
Seni rupa, yaitu kesenian yang dapat dinikmati dengan mata.
Seni suara, yaitu kesenian yang dapat dinikmati dengan telinga.


7. Sistem Ilmu dan Pengetahuan
Secara sederhana, pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia tentang benda, sifat, keadaan, dan harapan-harapan. Pengetahuan dimiliki oleh semua suku bangsa di dunia. Mereka memperoleh pengetahuan melalui pengalaman, intuisi, wahyu, dan berpikir menurut logika, atau percobaan-percobaan yang bersifat empiris (trial and error).
Sistem pengetahuan tersebut dikelompokkan menjadi:
• pengetahuan tentang alam
• pengetahuan tentang tumbuh-tumbuhan dan hewan di sekitarnya
• pengetahuan tentang tubuh manusia, pengetahuan tentang sifat dan tingkah laku sesama manusia
• pengetahuan tentang ruang dan waktu


No comments:

Post a Comment