Dalam
sistem sosial-budaya menurut Koentjaraningrat ada 7 unsur kebudayaan sebagai
cultural universal. 7 unsur kebudayaan tersebut adalah:
1. Sistem mata pencaharian hidup(ekonomi)
2. Ilmu pengetahuan atau teknologi
3. Bahasa
4. Sistem kepercayaan atau Religi(agama)
5. Sistem organisasi social(social)
6. Kesenian
7. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia
1. Sistem mata pencaharian hidup(ekonomi)
Perdagangan(pasar)
Sistem budaya (ide) : Mempererat hubungan antar masing-masing kebudayaan.
Sistem sosial (eksternal) : Adanya interaksi antara penjual dan pembeli.
Hasil : Menambah tenaga kerja dan mengurangi pengangguran.
Sistem
Mata Pencaharian Hidup
Perhatian
para ilmuwan pada sistem mata pencaharian ini terfokus pada masalah-masalah
mata pencaharian tradisional saja, di antaranya:
•
berburu dan meramu
•
beternak
•
bercocok tanam di ladang
•
menangkap ikan
2. Ilmu pengetahuan atau Teknologi
Telepon
Sistem budaya (ide):Kemajuan teknologi mempermudah untuk
berhubungan atau berkomunikasi jarak jauh.
Sistem sosial (eksternal) :
Komunikasi dengan orang lain yang jaraknya jauh dapat dilakukan dengan mudah
dan cepat.
Hasil : Budaya alat komunikasi lama seperti surat mulai ditinggalkan.
Peralatan
dan Perlengkapan Hidup (Teknologi)
Teknologi
menyangkut cara-cara atau teknik memproduksi, memakai, serta memelihara segala
peralatan dan perlengkapan. Teknologi muncul dalam cara-cara manusia
mengorganisasikan masyarakat, dalam cara-cara mengekspresikan rasa keindahan,
atau dalam memproduksi hasil-hasil kesenian.
3. Bahasa
Bahasa
daerah
Sistem budaya (ide) : Menjadi suatu ciri
khas atau pembeda cara komunikasi suatu daerah dengan daerah lain.
Sistem sosial (eksternal) : Dengan melihat
bahasa yang diucapkan seseorang, kita dapat mengetahui asal daerah orang
tersebut.
Hasil : Masing-masing daerah di Indonesia
memiliki bahasa daerah yang berbeda-beda.
Bahasa
Bahasa
adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling
berkomunikasi atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan (bahasa
isyarat), dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada lawan
bicaranya atau orang lain. Melalui bahasa, manusia dapat menyesuaikan diri
dengan adat istiadat, tingkah laku, tata krama masyarakat, dan sekaligus mudah
membaurkan dirinya dengan segala bentuk masyarakat.
Bahasa
memiliki beberapa fungsi yang dapat dibagi menjadi fungsi umum dan fungsi
khusus. Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat untuk berekspresi,
berkomunikasi, dan alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial.
Sedangkan fungsi bahasa secara khusus adalah untuk mengadakan hubungan dalam
pergaulan sehari-hari, mewujudkan seni (sastra), mempelajari naskah-naskah
kuna, dan untuk mengeksploitasi ilmu pengetahuan dan teknologi.
Bahasa
adalah suatu sistem yang memungkinkan manusia untuk mengungkapkan emosi dan
perasaannya ke dalam bentuk lambang yang dapat dipahami dan ditafsirkan oleh
orang lain.
Fungsi-fungsi
bahasa :
Fungsi
praktis, yaitu untuk mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari.
Fungsi
artistik, yaitu mengolah dan menggunakan bahasa dengan seindah-indahnya demi
pemuasan rasa estetika/kebutuhan akan keindahan.
Fungsi
filosofis, yaitu untuk mempelajari kebudayaan-kebudayaan manusia yang hidup di
jaman dahulu kala.
sebagai
kunci atau sarana untuk mempelajari ilmu-ilmu lain.
Cerita
rakyat yang merupakan salah satu tradisi lisan ini perlu disampaikan secara
turun temurun pada generasi berikutnya agar cerita ini tetap hidup di
masyarakat. Cerita rakyat merupakan salah satu potensi budaya lokal yang perlu
dijaga bersama.
Legenda
atau cerita rakyat adalah cerita pada masa lampau yang menjadi ciri khas setiap
bangsa yang memiliki kultur budaya yang beraneka ragam mencakup kekayaan budaya
dan sejarah yang dimiliki masing-masing bangsa.
Dalam
KBBI 2005, legenda adalah cerita rakyat pada zaman dahulu yang ada hubungannya
dengan peristiwa sejarah. Menurut Emeis, legenda adalah cerita kuno yang
setengah berdasarkan sejarah dan yang setengah lagi berdasarkan angan-angan.
Menurut William R. Bascom, legenda adalah cerita yang mempunyai ciri-ciri yang
mirip dengan mite, yaitu dianggap benar-benar terjadi, tetapi tidak dianggap
suci. Menurut Hooykaas, legenda adalah dongeng tentang hal-hal yang berdasarkan
sejarah yang mengandung sesuatu hal yang ajaib atau kejadian yang menandakan
kesaktian
4. Sistem kepercayaan atau Religi
Upacara
keagamaan
Sistem budaya (ide) : Upacara atau peribadatan yang dilakukan
suatu agama untuk menyembah tuhannya.
Sistem sosial (eksternal) : Semua agama mempunyai rasa toleransi
terhadap agama lain dalam menjalankan upacara keagamaan terutama saat hari raya
masing-masing agama.
Hasil : Memberikan suatu cara agar orang
dapat melakukan hubangan dengan tuhannya secara khusuk sehingga memiliki
pedoman hidup.
Sistem
kepercayaan
dan
sistem kepercayaan lainnya seringkali terintegrasi dengan kebudayaan. Agama
(bahasa Inggris: Religion, yang berasar dari bahasa Latin religare, yang
berarti "menambatkan"), adalah sebuah unsur kebudayaan yang penting
dalam sejarah umat manusia. Dictionary of Philosophy and Religion (Kamus
Filosofi dan Agama) mendefinisikan Agama sebagai berikut:
...
sebuah institusi dengan keanggotaan yang diakui dan biasa berkumpul bersama
untuk beribadah, dan menerima sebuah paket doktrin yang menawarkan hal yang
terkait dengan sikap yang harus diambil oleh individu untuk mendapatkan
kebahagiaan sejati.[1]
Agama
biasanya memiliki suatu prinsip, seperti "10 Firman" dalam agama
Kristen atau "5 rukun Islam" dalam agama Islam. Kadang-kadang agama
dilibatkan dalam sistem pemerintahan, seperti misalnya dalam sistem teokrasi.
Agama juga mempengaruhi kesenian.
Religi
Menurut
Koentjoraningrat istilah religi dibedakan dengan istilah agama, religi
merupakan bagian dari kebudayaan. Menurut Cirero religi tidak berbeda jauh
dengan pengertian agama yaitu suatu pengalaman batin dari kehidupan kejiwaan
manusia kemudian menimbulkan perbuatan-perbuatan atau tingkah laku manusia yang
dipersembahkan kepada suatu zat yang menguasai manusia dan seluruh alam
semesta.
Menurut
E.B. Tylor, evolusi religi yang berdasarkan kesadaran manusia itu sendiri yang
terbagi menjadi :
Animesme,
bentuk religi yang berdasarkan kepercayaan bahwa di alam sekeliling tempat
tinggal manusia tinggal berbagai maca, ruh, spirit, mahluk halus, dan kekuatan
gaib lainnya.
Dinamisme,
bentuk religi yang berdasarkan pada kepercayaan akan kekuatan alam yang
melebihi kekuatan manusia.
Polytheisme,
bentuk religi yang berdasarkan kepada kepercayaan akan dewa-dewa, yang
masing-masing mewakili suatu kekuatan atau fenomena alam tertentu.
Panteon,
bentuk kepercayaan kepada dewa-dewa, dimana dewa-dewa tersebut tergabung
didalam suatu sistem dengan struktur tugas dan jenjang yang berbeda-beda.
Monotheisme,
bentuk religi yang berdasarkan kepercayaan pada suatu kekuatan tunggal.
Menurut
Koenctjoroningrat religi merupakan suatu sestem yang terdiri atas empat
komponen:
Emosi
keagamaan yang menyebabkan manusia menjadi religius.
Sistem
kepercayaan yang mengadung keruhanian dan bayangan-bayangan manusia tentang
sifat tuhan, wujud dan alam gaib.
Sistem
upacara religius yang bertujuan mencari hubungan manusia dengan dewa-dewa atau
mahluk-mahluk halus yang mendiami alam gaib.
Kelompok-kelompok
religius atau kesatuan-kesatuan sosial yang menganut sistem kepercayaan
tersebut.
Dalam
suatu praktek keagamaan atau kepercayaan terdat bermacam-macm fungsi psikologis
dan sosial :
Fungsi
Penyelamatan, keselamatan dapat dicapai dengan menjalankan segalaaturanaturan
atau norma yang ada.
Fungsi
Sosial, yaitu mengatur hubungan antara manusia dengan tuhan, manusia
dengan manusia, dan manusia dengan
lingkungan.
Fungsi
Pendidikan, suatu upacara keagamaan dan inisiasi dapat memperlancar atau membantu melestarikan budaya.
5. Sistem organisasi social (social)
Karang
taruna
Sistem budaya (ide) : Organisasi yang beranggotakan kumpulan
anak muda dalam suatu daerah.
Sistem sosial (eksternal) : Menjadi salah satu organisasi yang
bermanfaat dan berperan dalam masyarakat.
Hasil : Menjadi wadah bagi para anak
muda untuk menyalurkan kemampuan berorganisasi mereka. Dan hampir di setiap
daerah atau desa pasti ada karang taruna.
Sistem
kekerabatan merupakan bagian yang sangat penting dalam struktur sosial. M.
Fortes mengemukakan bahwa sistem kekerabatan suatu masyarakat dapat
dipergunakan untuk menggambarkan struktur sosial dari masyarakat yang
bersangkutan.
Kekerabatan
adalah unit-unit sosial yang terdiri dari beberapa keluarga yang memiliki
hubungan darah atau hubungan perkawinan. Anggota kekerabatan terdiri atas ayah,
ibu, anak, menantu, cucu, kakak, adik, paman, bibi, kakek, nenek dan
seterusnya.
6. Kesenian
Seni
rupa
Sistem budaya (ide) : Suatu hasil ekspresi manusia yang
diwujudkan melalui unsur-unsur garis, bidang, warna, bentuk, volume, dan ruang.
Sistem sosial (eksternal) : Seni rupa banyak diinginkan orang untuk
dijadikan sebagai koleksi ataupun sebagai pajangan.
Hasil : Menjadi suatu hasil cipta, rasa
karsa dari setiap orang yang melakukannya dan hal itu termasuk hasil budaya
dari seseorang.
Seni
tari
Sistem budaya (ide) : Suatu kesenian yang berbentuk tarian
yang dapat menjadi ciri khas suatu daerah.
Sistem sosial (eksternal) : Tari-tarian seperti teri jawa dan bali
sering di tampilkan ke luar negeri sebagai promosi kebudayaan Indonesia ke
seluruh dunia.
Hasil : Dapat menjadi pembeda kebudayaan
dari masing-masing daerah dan juga dapat dinikmati oleh daerah lain.
Kesenian
mengacu pada nilai keindahan (estetika) yang berasal dari ekspresi hasrat
manusia akan keindahan yang dinikmati dengan mata ataupun telinga. Sebagai
makhluk yang mempunyai cita rasa tinggi, manusia menghasilkan berbagai corak
kesenian mulai dari yang sederhana hingga perwujudan kesenian yang kompleks
Seni
ialah produk jenis prilaku manusia khususnya dengan penggunaan kreatif
imajinasi manusia untuk menerangkan, memehami, dan menikmati kehidupan. Menurut
Malinowski, segala aktivitas kenudayaan itu sebenarnya bermakksud untuk
memmuaskan suatu rangkaian dari sejumlah kebutuhan naluri mahluk manusia yang
berhubungan dengan seluruh kehidupannya. Oleh karena itu dengan mempelajari
seni, kita dapat memperoleh gambaran mengenai sejarah, keadaan dan identitas
sebuah masyarakat atau bangsa.
Seni
memiliki fungsi kreatif dan ekspresional juga seringkali memiliki fungsi untuk
mempererat ikatan solidaritas, sebagai saran pendidikan, sarana sosialisasi norma-norma,
alat untuk mewariskan adat dan nilai-nilai kebudayaan.
Kesenian
dapat dibagi dalam dua bagian besar, yaitu :
Seni
rupa, yaitu kesenian yang dapat dinikmati dengan mata.
Seni
suara, yaitu kesenian yang dapat dinikmati dengan telinga.
7.
Sistem Ilmu dan Pengetahuan
Secara
sederhana, pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia tentang
benda, sifat, keadaan, dan harapan-harapan. Pengetahuan dimiliki oleh semua
suku bangsa di dunia. Mereka memperoleh pengetahuan melalui pengalaman, intuisi,
wahyu, dan berpikir menurut logika, atau percobaan-percobaan yang bersifat
empiris (trial and error).
Sistem
pengetahuan tersebut dikelompokkan menjadi:
•
pengetahuan tentang alam
•
pengetahuan tentang tumbuh-tumbuhan dan hewan di sekitarnya
•
pengetahuan tentang tubuh manusia, pengetahuan tentang sifat dan tingkah laku
sesama manusia
•
pengetahuan tentang ruang dan waktu
No comments:
Post a Comment