◄ ♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥ ►

Follow us on FaceBook

Wednesday, November 1, 2017

Prof. DR. Buya Hamka awalnya Mebid'ahkan Maulid




"Semakin Tinggi Ilmunya, Semakin Sedikit Menyalahkan Orang Lain" Sewaktu baru pulang dari Timur Tengah, Prof. DR. Buya Hamka, seorang tokoh dan seorang pembesar ormas Muhammadiyyah, menyatakan bahwa Maulidan haram dan bid’ah tidak ada petunjuk dari Nabi Saw., orang berdiri membaca shalawat saat Asyraqalan (Mahallul Qiyam) adalah bid’ah dan itu berlebih-lebihan tidak ada petunjuk dari Nabi Saw Begitu juga sewaktu muda Buya Hamka juga dengan tegas menyatakan bahwa Qunut dalam sholat subuh termasuk bid'ah tidak ada tuntunanya dari Rasulullah Saw sehingga Buya Hamka tidak pernah melakukan Qunut dalam sholat subuhnya. Tetapi ketika Buya Hamka sudah tua, beliau berkenan menghadiri acara Maulid Nabi Saw saat ada yang mengundangnya. Orang-orang sedang asyik membaca Maulid al-Barzanji dan bershalawat saat Mahallul Qiyam, Buya Hamka pun turut serta asyik dan khusyuk mengikutinya. Begitu juga ketika menginjak usia tua beliau tiba tiba membaca doa Qunut dalam sholat subuhnya. Lantas para muridnya bertanya: “Buya Hamka, dulu sewaktu Anda masih muda begitu keras menentang acara-acara seperti itu termasuk membaca Qunut dalam sholat subuh namun setelah tua kok berubah?” Dijawab oleh Buya Hamka: “Iya, dulu sewaktu saya muda kitabnya baru satu. Namun setelah saya mempelajari banyak kitab, saya sadar ternyata ilmu Islam itu sangat luas dulu saya baru baca satu kitab namun sekarang saya sudah baca seribu kitab . Diceritakan oleh KH. Zuhrul Anam mendengar dari gurunya, Prof. DR. As-Sayyid Al-Habib Muhammad bin Alwi al- Maliki Al-Hasani, dari gurunya Al-Imam Asy-Syaikh Said Al-Yamani beliau mengatakan: اذازاد نظر الرجل واتسع فكره قل انكاره على الناس “ Jikalau seseorang bertambah ilmunya dan luas cakrawala pemikiran serta sudut pandangnya, maka ia akan sedikit menyalahkan orang lain" Maka semakin gemar menyalahkan orang lain menunjukkan semakin bodoh dan semakin dangkal ilmunya, semakin tinggi ilmu seseorang maka akan semakin tawadhu ( rendah hati ), carilah guru yang tidak pernah menyalahkan orang lain dan tidak mudah mengkafirkan siapapun. Semoga bermanfaa

No comments:

Post a Comment