◄ ♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥ ►

Follow us on FaceBook

Saturday, August 26, 2017

Hakikat Rizqi

Berkata sayyidina Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu :



“Barangsiapa perhatiannya hanya pada apa yang masuk ke dalam perutnya, maka nilai seseorang tidak lebih dari apa yang keluar dari perutnya.."
Dulu ana pikir, rizqi itu hanya berwujud uang, banyak job, urusan kerjaan lancar, banyak tabungan, punya banyak asset disana-sini, intinya : *harta.. pangkat dan status sosial 
Setelah mencari tahu apa makna rizqi dalam ngaji (sesuai yang tertera dalam Al Qur'an dan Hadits dan ijma qiyas ), rupanya aku telah salah besar..
Ternyata :
  • Langkah kaki yang dimudahkan untuk hadir ke majelis ilmu, itu adalah rizqi..
  • Langkah kaki yang dimudahkan untuk shalat berjama'ah di masjid, adalah rizqi..
  • Hati yang Alloh jaga bersih dan jauh dari iri, dengki, dan kebencian, kesombongan dan rendah hati adalah rizqi..
  • Punya teman-teman yang shalih dan saling mengingatkan dalam kebaikan, nasihat Saat keadaan sulit penuh keterbatasan., itu juga rizqi.. 
  • Mungkin jika aku dalam keadaan nyaman dan mulus lancar terus smua urusan, justru akan membuat kufur, sombong, bahkan lupa diri..
  • Punya orang tua yang sakit-sakitan, adalah rizqi, karena merupakan ladang amal pembuka pintu surga.. untuk kita berbakti
  • Tubuh yang sehat, adalah rizqi.. Bahkan saat diuji dengan sakit, itu juga bentuk lain dari rizqi karena sakit adalah penggugur dosa..
  • Dan mungkin akan ada jutaan list lainnya bentuk-bentuk rizqi yang tidak kita sadari..
Justru yang harus kita waspadai adalah ketika hidup kita berkecukupan, penuh dgn kemudahan dan kebahagiaan, tapi begitu banyak hak Alloh yang tidak kita tunaikan;
Jangan jangan itu " Istidraj (tertipu dgn nikmat Alloh)
Nasrun MinAlloh wa Fathun Qarriib.. Wa bashshiril Mu'minin..._
Semoga kita dan anak cucu kita smua menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat.
*Robbana Taqobbal Minna*
Ya Alloh terimalah dari kami (amalan kami), aamiin.
Katalog buku berkualitas lihat di Toko Mubarok
Read more ...

Monday, August 21, 2017

Tebarkan Senyum dan Tebarkan Salam

*RENUNGAN DIRI*.....
Untuk pandangan *MATA* yang indah,
carilah kebaikan pada orang lain
Untuk *BIBIR*yang cantik,
bercakap hanya perkataan
Yang baik, dan lemah lembut.
Untuk *PERILAKU* yang baik,
bersikap tenang dan sabar.
Berjalanlah dimuka bumi dengan penuh kesadaran bahwa semua kebaikan yang
kita lakukan akan memberi manfaat kepada orang lain dan akan membuatkan
orang lain *TERSENYUM*
Banyakkan *SENYUMAN*
dan tebarkan *SALAM*
Read more ...

Fitnah atau Fakta? Laki-laki lebih Sayang pada Anaknya

⊙ Hampir 99% Lelaki yang telah beristri lebih sayang kepada anaknya daripada istrinya. Hal ini dibuktikan, jika celana anaknya melorot pasti dibenerin, tapi celana istri yang sudah benar malah dipelorotin.

⊙ Hampir 99% lelaki beristri yang sudah punya anak, kalo lihat anak orang lain pasti ingat anak sendiri, tapi kalau lihat istri orang lain, lupa dengan istrinya sendiri.

⊙ Hampir 99% Lelaki yg beristri lebih sayang kepada anaknya. Hal ini terbukti jika di malam hari, anak yang sedang asyik main, dirayu-rayu untuk tidur, sedangkan istrinya yang sedang asyik tidur, eh malah dirayu diajak “main”.

⊙ Hampir 99% Lelaki lebih sayang  kepada anaknya, karena jika anak mau tidur diselimuti, sadangkan istrinya sedang tidur, eh malah di tarik selimutnya......

Hahahahahahaha
,,,.,,.😅😅😀😃,.....

Read more ...

Sunday, August 20, 2017

Apakah yang dimaksud dengan berjalan menuju kepada Allah SWT



Asy-Syeikh Abdullah Basa'id Al-Amudi RA bertanya: "Apakah yang dimaksud dengan berjalan menuju kepada Allah SWT?"


Al-'Allamah Al-Habib Abdullah bin Alawi Al-Haddad RA menjawab: "Ketahuilah bahwa yang dimaksud berjalan menuju kepada Allah SWT, menurut hakekat dan maknanya adalah membersihkan jiwa serta anggota tubuh dari budi pekerti dan tindak-tanduk yang tidak baik.


Kemudian menghiasinya dengan budi pekerti yang luhur serta dengan amal kebajikan. Memang hanya dengan cara seperti itulah seorang dapat sampai kepada Allah SWT.

Makin banyak ia membersihkan jiwa dan jasadnya dari segala dosa, maka ia akan semakin dekat dengan Allah SWT. Selanjutnya, ia masih harus menempuh jalan lain yang lebih lembut dan lebih tajam. Hanya saja, jalan itu tidak perlu kami jelaskan di sini, karena sulit dimengerti oleh kaum awam."
ﻭَٱللّٰهُ أَﻋْﻠَﻢُ ﺑِﺎﻟﺼَّﻮَٱﺏِ
.
[ an-Nafaais al-'Uluwiyyah Fi al-Masaail ash Shuufiyah' karya Al-'Allamah Al-Habib Abdullah bin Alawi Al-Haddad ]
Read more ...

Sejarah Syeh Siti Jenar yang Sebenarnya


Oleh: KH.Shohibul Faroji Al-Robbani

Nama asli Syekh Siti Jenar adalah Sayyid Hasan ’Ali Al-Husaini, dilahirkan di Persia, Iran. Kemudian setelah dewasa mendapat gelar Syaikh Abdul Jalil. Dan ketika datang untuk berdakwah ke Caruban, sebelah tenggara Cirebon. Dia mendapat gelar Syaikh Siti Jenar atau Syaikh Lemah Abang atau Syaikh Lemah Brit.

Syaikh Siti Jenar adalah seorang sayyid atau habib keturunan dari Rasulullah Saw. Nasab lengkapnya adalah Syekh Siti Jenar [Sayyid Hasan ’Ali] bin Sayyid Shalih bin Sayyid ’Isa ’Alawi bin Sayyid Ahmad Syah Jalaluddin bin Sayyid ’Abdullah Khan bin Sayyid Abdul Malik Azmat Khan bin Sayyid 'Alwi 'Ammil Faqih bin Sayyid Muhammad Shohib Mirbath bin Sayyid 'Ali Khali Qasam bin Sayyid 'Alwi Shohib Baiti Jubair bin Sayyid Muhammad Maula Ash-Shaouma'ah bin Sayyid 'Alwi al-Mubtakir bin Sayyid 'Ubaidillah bin Sayyid Ahmad Al-Muhajir bin Sayyid 'Isa An-Naqib bin Sayyid Muhammad An-Naqib bin Sayyid 'Ali Al-'Uraidhi bin Imam Ja'far Ash-Shadiq bin Imam Muhammad al-Baqir bin Imam 'Ali Zainal 'Abidin bin Imam Husain Asy-Syahid bin Sayyidah Fathimah Az-Zahra binti Nabi Muhammad Rasulullah Saw.


Syaikh Siti Jenar lahir sekitar tahun 1404 M di Persia, Iran. Sejak kecil ia berguru kepada ayahnya Sayyid Shalih dibidang Al-Qur’an dan Tafsirnya. Dan Syaikh Siti Jenar kecil berhasil menghafal Al-Qur’an usia 12 tahun.

Kemudian ketika Syaikh Siti Jenar berusia 17 tahun, maka ia bersama ayahnya berdakwah dan berdagang ke Malaka. Tiba di Malaka ayahnya, yaitu Sayyid Shalih, diangkat menjadi Mufti Malaka oleh Kesultanan Malaka dibawah pimpinan Sultan Muhammad Iskandar Syah. Saat itu. KesultananMalaka adalah di bawah komando Khalifah Muhammad 1, Kekhalifahan Turki Utsmani. Akhirnya Syaikh Siti Jenar dan ayahnya bermukim di Malaka.

Kemudian pada tahun 1424 M, Ada perpindahan kekuasaan antara Sultan Muhammad Iskandar Syah kepada Sultan Mudzaffar Syah. Sekaligus pergantian mufti baru dari Sayyid Sholih [ayah Siti Jenar] kepada Syaikh Syamsuddin Ahmad.

Pada akhir tahun 1425 M. Sayyid Shalih beserta anak dan istrinya pindah ke Cirebon. Di Cirebon Sayyid Shalih menemui sepupunya yaitu Sayyid Kahfi bin Sayyid Ahmad.

Posisi Sayyid Kahfi di Cirebon adalah sebagai Mursyid Thariqah Al-Mu’tabarah Al-Ahadiyyah dari sanad Utsman bin ’Affan. Sekaligus Penasehat Agama Islam Kesultanan Cirebon. Sayyid Kahfi kemudian mengajarkan ilmu Ma’rifatullah kepada Siti Jenar yang pada waktu itu berusia 20 tahun. Pada saat itu Mursyid Al-Thariqah Al-Mu’tabarah Al-Ahadiyah ada 4 orang, yaitu:

1. Maulana Malik Ibrahim, sebagai Mursyid Thariqah al-Mu’tabarah al-Ahadiyyah, dari sanad sayyidina Abu Bakar ash-Shiddiq, untuk wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, Sulawesi, Kalimantan, Nusa Tenggara, Maluku, dan sekitarnya
2. Sayyid Ahmad Faruqi Sirhindi, dari sanad Sayyidina ’Umar bin Khattab, untuk wilayah Turki, Afrika Selatan, Mesir dan sekitarnya,
3. Sayyid Kahfi, dari sanad Sayyidina Utsman bin ’Affan, untuk wilayah Jawa Barat, Banten, Sumatera, Champa, dan Asia tenggara
4. Sayyid Abu Abdullah Muhammad bin Ali bin Ja’far al-Bilali, dari sanad Imam ’Ali bin Abi Thalib, untuk wilayah Makkah, Madinah, Persia, Iraq, Pakistan, India, Yaman.

Kitab-Kitab yang dipelajari oleh Siti Jenar muda kepada Sayyid Kahfi adalah Kitab Fusus Al-Hikam karya Ibnu ’Arabi, Kitab Insan Kamil karya Abdul Karim al-Jilli, Ihya’ Ulumuddin karya Al-Ghazali, Risalah Qushairiyah karya Imam al-Qushairi, Tafsir Ma’rifatullah karya Ruzbihan Baqli, Kitab At-Thawasin karya Al-Hallaj, Kitab At-Tajalli karya Abu Yazid Al-Busthamiy. Dan Quth al-Qulub karya Abu Thalib al-Makkiy.

Sedangkan dalam ilmu Fiqih Islam, Siti Jenar muda berguru kepada Sunan Ampel selama 8 tahun. Dan belajar ilmu ushuluddin kepada Sunan Gunung Jati selama 2 tahun.

Setelah wafatnya Sayyid Kahfi, Siti Jenar diberi amanat untuk menggantikannya sebagai Mursyid Thariqah Al-Mu’tabarah Al-Ahadiyyah dengan sanad Utsman bin ’Affan. Di antara murid-murid Syaikh Siti Jenar adalah: Muhammad Abdullah Burhanpuri, Ali Fansuri, Hamzah Fansuri, Syamsud
Read more ...

10 Prinsip Perjalanan Ruhani Menurut Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani


Sepuluh prinsip perjalanan ruhani menurut Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani:
1. Tidak membicarakan aib orang lain
2. Tidak berprasangka buruk
3. Tidak bergunjing
4. Tidak memandang hal-hal yang dilarang
5. Selalu berkata benar
6. Selalu bersyukur
7. Banyak bersedekah
8. Tidak mengejar harta dan tahta duniawi
9. Selalu melaksanakan kewajiban shalat dan ibadah lainnya, baik wajib maupun sunnah
10. Mengikuti sunnah Nabi dan menjalin silaturahmi

Allahumma sholli 'ala sayyidina Muhammad wa 'ala alihi washohbihi wasallim.
Semoga Kita Mampu
Read more ...

Pengertian Kebudayaan Non Benda

BERDASARKAN WUJUDNYA, KEBUDAYAAN BISA DI KELOMPOKKAN MENJADI 2 KATEGORI, YAITU

Kebudayaan Benda / material dan Kebudayaan Non Benda (non material).
2 kebudayaan tersebut sebenarnya bermuasal dari 3 hal yaitu : Ide, Aksi, dan Hasil karya.

Sebelum kita bahas tentang Kerajinan Non Benda, maka ada baiknya kita perlu tahu terlebih dahulu tentang definisi dan perbedaan dari 2 Kebudayaan diatas :

a. Kebudayaan Benda / Material
yaitu Kebudayaan yang berdasarkan atas hasil karya dalam bentuk material konkrit / benda nyata.
Contoh tradisionil : Rumah adat, pakaian suku, kerajinan tangan etnis, dan sebagainya.
Contoh kebudayaan benda modern : robot, handphone, senapan, dan lainnya.

(musik angklung sebagai budaya non benda dari Indonesia yang mendunia, konser angklung dengan recor piluhan ribu peserta beberapa kali diadakan di negara lain, seperti Amerika dan Australia)

b. Kebudayaan Non Benda / Tak Benda
adalah kebudayaan yang mengacu pada hasil hasil karya bersifat abstract, bukan berupa benda, diantaranya banyak yang di turunkan antar generasi.
Misalnya :
- Tari tarian tradisional, seni pertunjukan dan panggung, ondel ondel, wayang
- lagu daerah, musik angklung
- puisi, pantun, bahasa, isyarat kentongan tanda bahaya
- cerita rakyat, dongeng, mitos, simbol / lambang tertentu
- upacara adat, ritual, festival daerah, tradisi
- Teknik / kecakapan / keahlian khusus,
seperti teknik melukis, batik tulis, keahlian menempa keris

(Seni pertunjukan wayang sebagai budaya non benda yang unik, dengan waktu yang unik pula yaitu semalam suntuk)

1. Apakah Pengertian Kerajinan Non Benda ??
Karena kerajinan non benda merupakan salah satu bentuk hasil karya dari kebudayaan non benda.
Maka, dapat di definisikan …
- Kerajinan Non Benda adalah Kerajinan yang hasil karyanya bukan berupa benda, misalnya tari, Puisi, Lagu/Nyanyian, Lambang lambang / Symbol

2. Lalu Apakah yang dimaksud Kerajinan tangan dengan Budaya lokal Non Benda ?
Yaitu … Usaha Kerajinan (benda) yang inspirasinya / ide pembuatannya berasal atau berkaitan dengan kebudayaan lokal / tradisional dalam negeri yang bukan benda.

- Kerajinan seperti ini juga membantu masyarakat untuk lebih mencintai dan mengenal kembali lebih dalam akan seni budaya tradisional, dan tidak hanya hobi menyukai seni moderen saja yang belum tentu positif pengaruhnya.
Fashion modern dengan nuansa etnis
Contoh kerajinan dengan inspirasi Budaya lokal non benda :
- Mebel etnis suku asmat
- Seni Ukir dengan aksara kuno
- Lukisan yang menggabungkan symbol symbol kerajaan jawa
- Kaos dengan gambar gambar cerita rakyat
- Batik modern agar lebih disuka anak muda
- Topeng
- Kelompen / Terompah kayu dengan hiasan etnik.
Dan lain lain


Mesin motor yang dipahat bak relief ala candi
- Kerajinan Tangan budaya lokal non benda dewasa ini cukup nge-trend dan sangat digemari masyarakat, mengingat tampilannya yang terkesan lebih unik dan memikat, meski pembuatannya dibuat dengan cara cara modern namun setelah dikombinasikan dengan sentuhan sentuhan kuno/lawas akhirnya dapat memberikan rasa interest tersendiri.


Harley davidson yang digravir dengan kesenian Batik.
- Dalam menghasilkan kerajinan seperti itu, pengrajin membutuhkan extra preparation, seperti : gagasan unik, imajinasi tinggi, Estetika dan seni, serta kemampuan untuk terciptanya hasil karya kerajinan tangan budaya lokal non benda yang bernilai, sehingga dapat dengan mudah diterima dan menarik daya beli masyarakat.
CONTOH-CONTOH KEBUDAYAAN NON-BENDA DI INDONESIA
Kali ini saya bakal share tentang Contoh-contoh Kebudayaan Non Benda Yang Ada Di Indonesia.
1. Tari Leleng

Tari Leleng ini menggambarkan tentang seorang gadis yang bernama Utan Along. Cerita dibalik tari leleng mengenai seorang gadis yang dinikahi secara paksa oleh kedua orangtuanya dengan seorang pemuda yang tidak pernah dicintai oleh Utan Along. Hingga akhirnya gadis tersebut lebih memilih untuk kabur dari rumah dan melarikan diri kedalam hutan. Tarian Leleng ini diiringi dengan nyanyian lagu Leleng sebagai lantunan musiknya. Tari ini berasal dari Kalimantan.
Termasuk dalam Tari-tarian
2. Perang pandan 

Perang pandan adalah salah satu tradisi yang ada di Desa Tenganan, Kecamatan Karangasem, Bali. Perang pandan juga disebut dengan istilah makere-kere. Peran pandan merupakan salah satu tradisi yang dilakukan untuk menghormati dewa Indra atau Dewa perang. Tradisi perang pandan terdapat di desa Tenganan, Bali.
Termasuk dalam Kebudayaan
3. Tari Bambu gila

Tarian yang satu ini mengandung unsur mistis. Tarian ini berasal dari Ternate, Maluku Utara. Tarian ini dibawakan oleh enam pria yang memegang batang bambu panjang yang “hidup” setelah dibacakan mantera. Para penari akan bergerak secara dinamis mengikuti gerakan bambu gila yang berguncang-guncang tersebut. Gerakan kompak dari penari ini melambangkan jiwa persatuan dan gotong-royong yang tertanam dalam budaya masyarakat Maluku.
Termasuk dalam Tari-tarian
4. Lompat Batu Nias Sumatera Utara

Tradisi Lompat Batu ini difungsikan sebagai media para pemuda untuk menunjukan bahwa mereka sudah dewasa secara fisik. Selain itu tradisi ini juga bisa menjadi media untuk menguji ketangkasan dan kejantanan para pemuda. Bagi masyarakat di sana, tradisi ini dimaknai sebagai proses pendewasaan para lelaki untuk membentuk karakter yang kuat dan tangkas dalam menjalani kehidupan.
Selain itu, apabila seorang pemuda bisa melakukannya secara sempurna, maka akan menjadi suatu kebanggaan bagi dia dan keluarganya. Karena tidak semua pemuda bisa melakukan hal tersebut secara langsung dan harus membutuhkan latihan yang keras dan waktu yang cukup lama untuk melakukannya. Selain itu, untuk melakukan lompat batu ini sangat beresiko tinggi, sehingga tidak jarang mereka yang berhasil akan merayakannya dengan syukuran adat.
Termasuk dalam Kebudayaan
5. Karapan Sapi Madura

Bermula dari keringnya tanah Madura yang kurang subur untuk lahan pertanian, kini masyarakat Madura beralih profesi menjadi nelayan di daerah pesisir dan beternak sapi. Upacara ini rutin digelar setiap tahun pada bulan Agustus atau September. Karapan sapi merupakan ajang pesta rakyat dan tradisi yang prestis bahkan dianggap bisa menaikkan status sosial seseorang. Karapan Sapi dilaksanakan setelah masyarakat Madura sukses menuai hasil panen padi atau tembakau.

Termasuk dalam Kebudayaan
Read more ...

Pengertian Artefak

Pengertian Artefak Menurut Para Ahli :
Pengertian Artefak adalah benda-benda arkeologi atau benda-benda peninggalan sejarah yang pada dasarnya merupakan hasil karya atau hasil modifikasi tangan manusia dan dalam posisi dapat dipindahkan.
Babarapa penemuan artefak penting yang dikelompokkan menurut zamannya adalah sebagai berikut:

1. Zaman Palaeolitikum.
Seorang ahli bernama Von Koenigswald melakukan penelitian di daerah Pacitan dan Ngandong, Jawa Timur dan dari penelitian tersebut diambil kesimpulan bahwa manusia yang hidup di Zaman Palaeotikum telah mulai mempersenjatai dirinya dengan alat-alat yang berfungsi untuk melindungi diri. Hal itu dibuktikan dengan ditemukannya artefak berbentuk kapak genggam atau yang sering disebut dengan kapak perimbas.

2. Zaman Mesolithikum.
Pada zaman ini manusia sudah mulai hidup menetap dan membangun tempat tinggal yang permanen, hal itu dikuatkan dengan adanya penemuan Abris Sous Roche yaitu semacam tempat tinggal yang dibangun berbentuk ceruk-ceruk pada batu karang. Selain itu ditemukan pula Kjokkenmoddinger yang merupakan sampah-sampah kerang dan siput dalam bentuk gunungan yang besar yang kemudian menambah asumsi bahwa manusia pada zaman ini telah hidup menetap. Penemuan lain yang tak kaalah penting adalah artefak dalam bentuk kapak-kapak genggam, serta betu penggiling dan tulang.

3. Zaman Logam.
Pada zaman logam manusia telah mampu membuat perlatan dari logam, hal itu ditandai dengan penemuan artefak berbentu perhiasan yang terbuat dari emas, perunggu dan besi.
Zaman ini dibagi menjadi 3 bagian yaitu: zaman tembaga, zaman perunggu dan zaman besi.

4. Zaman Megalithikum.
Zaman yang biasa disebut dengan Zaman batu besar dan ini menjadi tonggak lahirnya bangunan-bangunan batu berukuran besar.
Berapa peninggalan penting dari zaman ini adalah: Menhir, Dolmen, Sarchopagus / keranda, kubur batu dan arca-arca.


Read more ...

Makalah Kenakalan Remaja

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Seorang remaja sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, namun ia masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia sedang mencari pola hidup yang paling sesuai baginya dan inipun sering dilakukan melalui metoda coba-coba walaupun melalui banyak kesalahan. Kesalahan yang dilakukannya sering menimbulkan kekuatiran serta perasaan yang tidak menyenangkan bagi lingkungannya, orangtuanya. Kesalahan yang diperbuat para remaja hanya akan menyenangkan teman sebayanya. Hal ini karena mereka semua memang sama-sama masih dalam masa mencari identitas. Kesalahan-kesalahan yang menimbulkan kekesalan lingkungan inilah yang sering disebut sebagai kenakalan remaja.
            Remaja merupakan aset masa depan suatu bangsa. Di samping hal-hal yang menggembirakan dengan kegiatan remaja-remaja pada waktu yang akhir-akhir ini dan pembinaan yang dilakukan oleh organisasi-organisasi pelajar dan mahasiswa, kita melihat pula arus kemorosotan moral yang semakin melanda di kalangan sebagian pemuda-pemuda kita, yang lebih terkenal dengan sebutan kenakalan remaja. Dalam surat kabar-surat kabar sering kali kita membaca berita tentang perkelahian pelajar, penyebaran narkotika, pemakaian obat bius, minuman keras, penjambret yang dilakukan oleh anak-anak yang berusia belasan tahun, meningkatnya kasus-kasus kehamilan di kalangan remaja putri dan lain sebagainya.
            Hal tersebut adalah merupakan suatu masalah yang dihadapi masyarakat yang kini semakin marak, Oleh karena itu masalah kenakalan remaja seyogyanya mendapatkan perhatian yang serius dan terfokus untuk mengarahkan remaja ke arah yang lebih positif, yang titik beratnya untuk terciptanya suatu sistem dalam menanggulangi kenakalan di kalangan remaja.


B. Pokok pembahasan
1.         Apakah kenakalan remaja itu?
2.         Apa penyebab kenakalan remaja?
3.         Akibat-akibat kenakalan remaja?
4.         Bagaimana solusi mengatasi kenakalan remaja?


BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian kenakalan remaja
Masa remaja merupakan masa dimana seorang individu mengalami peralihan dari satu tahap ke tahap berikutnya dan mengalami perubahan baik emosi, tubuh, minat, pola perilaku, dan juga penuh dengan masalah-masalah  (Hurlock, 1998). Oleh karenanya, remaja sangat rentan sekali mengalami masalah psikososial, yakni masalah psikis atau kejiwaan yang timbul sebagai akibat terjadinya perubahan sosial. Memang banyak perubahan pada diri seseorang sebagai tanda keremajaan, namun seringkali perubahan itu hanya merupakan suatu tanda-tanda fisik dan bukan sebagai pengesahan akan keremajaan seseorang. Namun satu hal yang pasti, konflik yang dihadapi oleh remaja semakin kompleks seiring dengan perubahan pada berbagai dimensi kehidupan dalam diri mereka.
Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia 13-18 tahun. Pada usia tersebut, seseorang sudah melampaui masa kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia berada pada masa transisi dan pencarian jati diri, yang karenanya sering melakukan perbuatan-perbuatan yang dikenal dengan istilah kenakalan remaja.
Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Masalah kenakalan remaja mulai mendapat perhatian masyarakat secara khusus sejak terbentuknya peradilan untuk anak-anak nakal (juvenile court) pada 1899 di Illinois, Amerika Serikat.
Beberapa ahli mendefinisikan kenakalan remaja ini sebagai berikut:
1.      Kartono, ilmuwan sosiologi
            Kenakalan Remaja atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah juvenile delinquency merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang.
2.      Santrock "Kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal”.
3.      Bakolak inpres no: 6 / 1977 buku pedoman 8
Bahwa kenakalan remaja adalah kelainan tingkah laku / tindakan remaja yang bersifat anti sosial, melanggar norma sosial, agama serta ketentuan hukum yang berlaku dalam masyarakat.
4.      Menurut Paul Moedikdo,SH
·         Semua perbuatan yang dari orang dewasa merupakan suatu kejahatan bagi anak-anak merupakan kenakalan jadi semua yang dilarang oleh hukum pidana, seperti mencuri, menganiaya dan sebagainya.
·         Semua perbuatan penyelewengan dari norma kelompok tertentu untuk menimbulkan keonaran dalam masyarakat.
·         Semua perbuatan yang menunjukkan kebutuhan perlindungan bagi sosial

2. Penyebab kenakalan remaja
para remaja yang masih dalam tarap pencarian jati diri sering sekali mengusik ketenangan orang lain. Kenakalan-kenakalan ringan yang mengganggu ketentraman lingkungan sekitar seperti sering keluar malam dan menghabiskan waktunya hanya untuk hura-hura seperti minum-minuman keras, menggunakan obat-obatan terlarang, berkelahi, berjudi, dan lain-lainnya itu akan merugikan dirinya sendiri, keluarga, dan orang lain yang ada disekitarnya.
 Cukup banyak faktor yang melatar belakangi terjadinya kenakalan remaja. Berbagai faktor yang ada tersebut dapat dikelompokkan menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Berikut ini penjelasannya secara ringkas:

1. Faktor internal
Faktor internal adalah faktor yang datangnya dari dalam tubuh remaja sendiri. Faktor internal ini jika mendapatkan contoh-contoh yang kurang mendidik dari tayangan televisi akan menimbulkan niat remaja untuk meniru adegan-adegan yang disaksikan pada isi program televisi tersebut. Khususnya menyangkut masalah pergaulan remaja di zaman sekarang yang makin berani mengedepankan nilai-nilai budaya luar yang tidak sesuai dengan adat budaya bangsa. Akhirnya keinginan meniru tersebut dilakukan hanya sekedar rasa iseng untuk mencari sensasi dalam lingkungan pergaulan dimana mereka bergaul tanpa batas dan norma agar dipandang oleh teman-temannya dan masyarakat sebagai remaja yang gaul dan tidak ketinggalan zaman.
Timbulnya minat atau kesenangan remaja yang memang gemar menonton acara televisi tersebut dikarenakan kondisi remaja yang masih dalam tahap pubertas. Sehingga rasa ingin tahu untuk mencontoh berbagai tayangan tersebut yang dinilai kurang memberikan nilai moral bagi perkembangan remaja membuat mereka tertarik. Dan keinginan untuk mencari sensasipun timbul dengan meniru tayangan-tayangan tesebut, akibat dari kurangnya pengontrolan diri yang dikarenakan emosi jiwa remaja yang masih labil.

2. Faktor eksternal
adalah faktor yang datangnya dari luar tubuh remaja. Faktor ini dapat disebut sebagai faktor lingkungan yang memberikan contoh atau teladan negatif serta didukung pula oleh lingkungan yang memberikan kesempatan. Hal ini disebabkan karena pengaruh trend media televisi saat ini yang banyak menampilkan adegan-adegan yang bersifat pornografi, kekerasan, hedonisme dan hal-hal yang menyimpang dari nilai moral dan etika bangsa saat ini. sepertinya media televisi telah memaksa remaja untuk larut dalam cerita-cerita yang mereka tampilkan seolah-olah memang begitulah pergaulan remaja seharusnya saat ini. Yang telah banyak teradopsi oleh nilai-nilai budaya luar yang kurang dapat mereka seleksi mana yang layak dan yang tidak layak untuk ditiru.

Beberapa faktor kenakalan remaja yang berasal dari luar diri remaja yaiyu:
A. Kurangnya perhatian dari orang tua, serta kurangnya kasih sayang
      Keluarga merupakan unit sosial terkecil yang memberikan fondasi primer bagi perkembangan anak. Sedangkan lingkungan sekitar dan sekolah ikut memberikan nuansa pada perkembangan anak. Karena itu baik-buruknya struktur keluarga dan masyarakat sekitar memberikan pengaruh baik atau buruknya pertumbuhan kepribadian anak.
            Keadaan lingkungan keluarga yang menjadi sebab timbulnya kenakalan remaja seperti keluarga yang broken-home, rumah tangga yang berantakan disebabkan oleh kematian ayah atau ibunya, keluarga yang diliputi konflik keras, ekonomi keluarga yang kurang, semua itu merupakan sumber yang subur untuk memunculkan kenakalan remaja.
            Dr. Kartini Kartono juga berpendapat bahwasannya faktor penyebab terjadinya kenakalan remaja antara lain:
1. Anak kurang mendapatkan perhatian, kasih sayang dan tuntunan pendidikan orang tua, terutama bimbingan ayah, karena ayah dan ibunya masing–masing sibuk mengurusi permasalahan serta konflik batin sendiri
2.  Kebutuhan fisik maupun psikis anak–anak remaja yang tidak terpenuhi, keinginan dan harapan anak–anak tidak bisa tersalur dengan memuaskan, atau tidak mendapatkan kompensasinya
3. Anak tidak pernah mendapatkan latihan fisik dan mental yang sangat diperlukan untuk hidup normal, mereka tidak dibiasakan dengan disiplin dan kontrol-diri yang baik
Maka dengan demikian perhatian dan kasih sayang dari orang tua merupakan suatu dorongan yang berpengaruh dalam kejiwaan seorang remaja dalam membentuk kepribadian serta sikap remaja sehari-hari.

B. Minimnya pemahaman tentang keagamaan
             Dalam kehidupan berkeluarga, kurangnya pembinaan agama juga menjadi salah satu faktor terjadinya kenakalan remaja. Dalam pembinaan moral, agama mempunyai peranan yang sangat penting karena nilai-nilai moral yang datangnya dari agama tetap tidak berubah karena perubahan waktu dan tempat.
            Pembinaan moral ataupun agama bagi remaja melalui rumah tangga perlu dilakukan sejak kecil sesuai dengan umurnya karena setiap anak yang dilahirkan belum mengerti mana yang benar dan mana yang salah, juga belum mengerti mana batas-batas ketentuan moral dalam lingkungannya. Karena itu pembinaan moral pada permulaannya dilakukan di rumah tangga dengan latihan-latihan, nasehat-nasehat yang dipandang baik.
            Maka pembinaan moral harus dimulai dari orang tua melalui teladan yang baik berupa hal-hal yang mengarah kepada perbuatan positif, karena apa yang diperoleh dalam rumah tangga remaja akan dibawa ke lingkungan masyarakat. Oleh karena itu pembinaan moral dan agama dalam keluarga penting sekali bagi remaja untuk menyelamatkan mereka dari kenakalan dan merupakan cara untuk mempersiapkan hari depan generasi yang akan datang, sebab kesalahan dalam pembinaan moral akan berakibat negatif terhadap remaja itu sendiri.
            Pemahaman tentang agama sebaiknya dilakukan semenjak kecil, yaitu melalui kedua orang tua dengan cara memberikan pembinaan moral dan bimbingan tentang keagamaan, agar nantinya setelah mereka remaja bisa memilah baik buruk perbuatan yang ingin mereka lakukan sesuatu di setiap harinya.
            Kondisi masyarakat sekarang yang sudah begitu mengagungkan ilmu pengetahuan mengakibatkan kaidah-kaidah moral dan tata susila yang dipegang teguh oleh orang-orang dahulu menjadi tertinggal di belakang. Dalam masyarakat yang telah terlalu jauh dari agama, kemerosotan moral orang dewasa sudah lumrah terjadi. Kemerosotan moral, tingkah laku dan perbuatan – perbuatan orang dewasa yang tidak baik menjadi contoh atau tauladan bagi anak-anak dan remaja sehingga berdampak timbulnya kenakalan remaja.

C. Pengaruh dari lingkungan sekitar,
  Pengaruh budaya barat serta pergaulan dengan teman sebayanya yang sering mempengaruhinya untuk mencoba dan akhirnya malah terjerumus ke dalamnya
            Lingkungan adalah faktor yang paling mempengaruhi perilaku dan watak remaja. Jika dia hidup dan berkembang di lingkungan yang buruk, moralnya pun akan seperti itu adanya. Sebaliknya jika ia berada di lingkungan yang baik maka ia akan menjadi baik pula.
Di dalam kehidupan bermasyarakat, remaja sering melakukan keonaran dan mengganggu ketentraman masyarakat karena terpengaruh dengan budaya barat atau pergaulan dengan teman sebayanya yang sering mempengaruhi untuk mencoba. Sebagaimana diketahui bahwa para remaja umumnya sangat senang dengan gaya hidup yang baru tanpa melihat faktor negatifnya, karena anggapan ketinggalan zaman jika tidak mengikutinya.

D. Tempat pendidikan
    Tempat pendidikan, dalam hal ini yang lebih spesifiknya adalah berupa lembaga pendidikan atau sekolah. Kenakalan remaja ini sering terjadi ketika anak berada di sekolah dan jam pelajaran yang kosong. Belum lama ini bahkan kita telah melihat di media adanya kekerasan antar pelajar yang terjadi di sekolahnya sendiri. Ini adalah bukti bahwa sekolah juga bertanggung jawab atas kenakalan dan dekadensi moral yang terjadi di negeri ini.

3. Akibat-akibat yang ditimbulkan oleh kenakalan remaja

1. Bagi diri remaja itu sendiri
            Akibat dari kenakalan yang dilakukan oleh remaja akan berdampak bagi dirinya sendiri dan sangat merugikan baik fisik dan mental, walaupun perbuatan itu dapat memberikan suatu kenikmatan akan tetapi itu semua hanya kenikmatan sesaat saja. Dampak bagi fisik yaitu seringnya terserang berbagai penyakit karena gaya hidup yang tidak teratur. Sedangkan dampak bagi mental yaitu kenakalan remaja tersebut akan mengantarnya kepada mental-mental yang lembek, berfikir tidak stabil dan kepribadiannya akan terus menyimpang dari segi moral yang pada akhirnya akan menyalahi aturan etika dan estetika. Dan hal itu kan terus berlangsung selama remaja tersebut tidak memiliki orang yang membimbing dan mengarahkan.

2. Bagi keluarga
            Anak merupakan penerus keluarga yang nantinya dapat menjadi tulang punggung keluarga apabila orang tuanya tidak mampu lagi bekerja. Apabila remaja selaku anak dalam keluarga berkelakuan menyimpang dari ajaran agama, akan berakibat terjadi ketidak harmonisan di dalam kekuarga dan putusnya komunikasi antara orang tua dan anak. Tentunya hal ini sangat tidak baik karena dapat mengakibatkan remaja sering keluar malam dan jarang pulang serta menghabiskan waktunya bersama teman-temannya untuk bersenang-senang dengan jalan minum-minuman keras atau mengkonsumsi narkoba. Pada akhirnya keluarga akan merasa malu dan kecewa atas apa yang telah dilakukan oleh remaja. Padahal kesemuanya itu dilakukan remaja hanya untuk melampiaskan rasa kekecewaannya terhadap apa yang terjadi dalam keluarganya.

3. Bagi lingkungan masyarakat
    Apabila remaja berbuat kesalahan dalam kehidupan masyarakat, dampaknya akan buruk bagi dirinya dan keluarga. Masyarakat akan menganggap bahwa remaja itu adalah tipe orang yang sering membuat keonaran, mabuk-mabukan ataupun mengganggu ketentraman masyarakat. Mereka dianggap anggota masyarakat yang memiliki moral rusak, dan pandangan masyarakat tentang sikap remaja tersebut akan jelek. Untuk merubah semuanya menjadi normal kembali membutuhkan waktu yang lama dan hati yang penuh keikhlasan.

4. Solusi mengatasi kenakalan remaja
Dari berbagai faktor dan permasalahan yang terjadi di kalangan remaja masa kini sebagaimana telah disebutkan di atas, maka tentunya ada beberapa solusi yang tepat dalam pembinaan dan perbaikan remaja masa kini. Kenakalan remaja dalam bentuk apapun mempunyai akibat yang negatif baik bagi masyarakat umum maupun bagi diri remaja itu sendiri. Tindakan penanggulangan kenakalan remaja dapat dibagi dalam:
1. Tindakan Preventif
    Usaha pencegahan timbulnya kenakalan remaja secara umum dapat dilakukan melalui cara berikut:
Ø Mengenal dan mengetahui ciri umum dan khas remaja
Ø Mengetahui kesulitan-kesulitan yang secara umum dialami oleh
   para remaja.
Ø Kesulitan-kesulitan mana saja yang biasanya menjadi sebab   
   timbulnya pelampiasan dalam bentuk kenakalan.
Usaha pembinaan remaja dapat dilakukan melalui:
1. Menguatkan sikap mental remaja supaya mampu menyelesaikan persoalan yang dihadapinya.
2. Memberikan pendidikan bukan hanya dalam penambahan pengetahuan dan keterampilan melainkan pendidikan mental dan pribadi melalui pengajaran agama, budi pekerti dan etiket.
3. Menyediakan sarana-sarana dan menciptakan suasana yang optimal demi perkembangan pribadi yang wajar.
4. Memberikan wejangan secara umum dengan harapan dapat bermanfaat.
5. Memperkuat motivasi atau dorongan untuk bertingkah laku baik dan merangsang hubungan sosial yang baik.
6. Mengadakan kelompok diskusi dengan memberikan kesempatan mengemukakan pandangan dan pendapat para remaja dan memberikan pengarahan yang positif.
7. Memperbaiki keadaan lingkungan sekitar, keadaan sosial keluarga maupun masyarakat di mana banyak terjadi kenakalan remaja.

2. Tindakan Represif
            Usaha menindak pelanggaran norma-norma sosial dan moral dapat dilakukan dengan mengadakan hukuman terhadap setiap perbuatan pelanggaran. Dengan adanya sanksi tegas pelaku kenakalan remaja tersebut, diharapkan agar nantinya si pelaku tersebut “jera” dan tidak berbuat hal yang menyimpang lagi. Oleh karena itu, tindak lanjut harus ditegakkan melalui pidana atau hukuman secara langsung bagi yang melakukan kriminalitas tanpa pandang bulu.
            Sebagai contoh, remaja harus mentaati peraturan dan tata cara yang berlaku dalam keluarga. Disamping itu perlu adanya semacam hukuman yang dibuat oleh orangtua terhadap pelanggaran tata tertib dan tata cara keluarga. Pelaksanaan tata tertib harus dilakukan dengan konsisten. Setiap pelanggaran yang sama harus dikenakan sanksi yang sama. Sedangkan hak dan kewajiban anggota keluarga mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan dan umur.
3. Tindakan Kuratif dan Rehabilitasi
   Tindakan ini dilakukan setelah tindakan pencegahan lainnya dilaksanakan dan dianggap perlu mengubah tingkah laku pelanggar remaja itu dengan memberikan pendidikan lagi. Pendidikan diulangi melalui pembinaan secara khusus yang sering ditangani oleh suatu lembaga khusus maupun perorangan yang ahli dalam bidang ini.
Solusi internal bagi seorang remaja dalam mengendalikan kenakalan remaja antara lain:
1. Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.
2. Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point pertama.
3. Remaja menyalurkan energinya dalam berbagai kegiatan positif, seperti berolahraga, melukis, mengikuti event perlombaan, dan penyaluran hobi.
4. Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul.
5. Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.


   



BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Masalah kenakalan remaja mulai mendapat perhatian masyarakat secara khusus sejak terbentuknya peradilan untuk anak-anak nakal (juvenile court) pada 1899 di Illinois, Amerika Serikat. Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya.
Faktor yang melatar belakangi terjadinya kenakalan remaja dapat dikelompokkan menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berupa krisis identitas dan kontrol diri yang lemah. Sedangkan faktor eksternal berupa kurangnya perhatian dari orang tua; minimnya pemahaman tentang keagamaan; pengaruh dari lingkungan sekitar dan pengaruh budaya barat serta pergaulan dengan teman sebaya; dan tempat pendidikan.
Akibat-akibat yang ditimbulkan oleh kenakalan remaja akan berdampak kepada diri remaja itu sendiri, keluarga, dan lingkungan masyarakat.Solusi dalam menanggulangi kenakalan remaja dapat dibagi ke dalam tindakan preventif, tindakan represif, dan tindakan kuratif dan rehabilitasi.Segala usaha pengendalian kenakalan remaja harus ditujukan ke arah tercapainya kepribadian remaja yang mantap, serasi dan dewasa. Remaja diharapkan akan menjadi orang dewasa yang berpribadi kuat, sehat jasmani dan rohani, teguh dalam kepercayaan (iman) sebagai anggota masyarakat, bangsa dan tanah air.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis menyarankan untuk lebih menaruh perhatian terhadap persoalan sosial, terutama kenakalan remaja. Hendaknya kita dapat mencegah dan mengendalikan perilaku remaja sehingga tidak menimbulkan masalah sosial yang terjadi akibat kenakalan-kenakalan remaja tersebut.







DAFTAR PUSTAKA

1. Wartam, “makalah tentang kenakalan remaja” 03/2013. dalam "http://pengantar-bahasa-indonesia.blogspot.com/2013/03/contoh-makalah-tentang-kenakalan-remaja.html"

2. Anta, “makalah kenakalan remaja” 10/2010. dalam "http://antathedreamer.blogspot.com/2011/10/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html"

3. Faras sulthana, “makalah kenakalan remaja” 05,2015. Dalam "http://farasawy.blogspot.com/2015/05/contoh-makalah-kenakalan-remaja.html"

4. Miftam, “makalah mengenai kenakalan remaja” 12/2012. Dalam "http://www.miftatnn.com/2012/12/makalah-mengenai-kenakalan-remaja.html"


Read more ...