◄ ♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥ ►

Follow us on FaceBook

Tuesday, September 5, 2017

Syeikh Ali Jaber, Sudah Hafidz Quran di Usia 11 Tahun

SEJAK beberapa tahun terakhir, wajah Syeikh Ali Jaber begitu akrab di masyarakat Indonesia. Ia mengisi berbagai acara kajian dan lomba tahfidz di televisi. Siapa Syeikh Ali?
Dikutip dari harianobit.com, Syeikh Ali Jaber, demikian sapaan akrab Syeikh Ali Saleh Muhammad Ali Jaber, lahir di kota Madinah Al-Muna-warah pada 3 Shafar 1396 H, bertepatan dengan 3 Febuari 1976.
Ia menjalani pendidikan, baik formal maupun informal di Madinah.
Hasil didikan ayah
Sejak kecil Ali Jaber telah menekuni membaca Al-Quran. Ayahandanyalah yang awalnya memotivasi Ali Jaber untuk belajar Al-Quran, karena dalam kitab suci itu terdapat semua ilmu Allah Swt.
Dalam mendidik agama, khususnya Al-Quran dan shalat, ayahnya sangat keras, bahkan tidak segan-segan memukul bila Ali Jaber kecil tidak menjalankan shalat. Ini implementasi dari hadis Nabi Muhammad Saw yang membolehkan memukul anak bila di usia tujuh tahun tidak melaksanakan shalat fardhu.
Keluarganya dikenal sebagai keluarga yang religius. Di Madinah ia memiliki masjid besar yang digunakan untuk syiar Islam. Sebagai anak pertama dari dua belas bersaudara, Ali Jaber dituntut untuk mene-ruskan perjuangan ayahnya dalam syiar Islam.
Meski pada awalnya apa yang ia jalani adalah keinginan sang ayah, lama-kelamaan ia menyadari itu sebagai kebutuhannya sendiri. Tidak mengherankan, di usianya yang masih terbilang belia, sebelas tahun, ia telah hafal 30 juz Al-Quran.
Sejak itu pula Syaikh Ali memulai berdakwah mengajarkan ayat-ayat Allah Swt di masjid tersebut, kemudian belanjut ke masjid lainnya. Selama di Madinah, ia juga aktif sebagai guru tahfizh Al-Quran di Masjid Nabawi dan menjadi imam shalat di salah satu masjid kota Madinah.
Jadi Imam Tarawih di Masjid Sunda Kelapa Jakarta
Tahun 2008, ia melebarkan sayap dakwahnya hingga ke Indonesia. Kebetulan ia menikahi seorang gadis asli Lombok, bernama Umi Nadia, yang lama tinggal di Madinah. Pada tahun yang sama, ia melaksanakan shalat Maghrib di masjid Sunda Kelapa Jakarta Pusat.
Selepas shalat, ada salah seorang pengurus masjid memintanya untuk menjadi imam shalat Tarawih di masjid Sunda Kelapa, karena saat itu hampir mendekati bulan Ramadhan.
Sejak itulah ia terus mendapat kepercayaan masyarakat di sejumlah tempat di Indonesia. Demi menunjang komunikasinya dalam berdakwah, ia pun mulai belajar bahasa Indonesia.
Sebagai seorang hafizh, Syeikh Ali memang begitu menginginkan agar banyak di antara umat Islam Indonesia juga dapat hafal Al-Quran. Ia ingin menjadi khadimul Quran, pelayan Al-Quran, yang mengabdikan dirinya untuk mengajarkan Al-Quran.
Menurutnya, semua bisa hafal Al-Quran, bahkan hafal Al-quran itu mudah. Yang sulit adalah mengamalkan¬nya.
Keinginannya itu kian terbuka lebar untuk diwujudkan. Sebagai pengajar tahfizh Aluran di Islamic Centre Cakranegara, Lombok dan berdakwah melalui media bersama Ustadz Yusuf Mansur dalam program Nikmatnya Sedakah di salah satu stasiun televisi swasta, dan Indonesia Menghafal.
Tahun 2009-2010, Syeikh Ali pernah mendatangkan keluarganya untuk membantu program menghafal Al-Quran di Indonesia. Kesebelas adiknya, baik yang laki-laki maupun perempuan, juga hafal Al-Quran.
Kini ia baru menyadari manfaat didikan orangtuanya yang keras dalam mengajarkan agama. Sekaligus Syaikh Ali benar-benar merasakan manfaatnya dalam belajar Al-Quran. “Saya merasa bersyu-kur atas pendidikan yang diberikan orangtua kepada saya,” katanya.
Ia berharap bisa bermanfaat untuk umat Islam dan juga untuk dirinya sendiri, dan meraih ridha Allah Swt. Syeikh Ali juga merasa bersyukur bisa begitu diterima semua kalangan, baik masyarakat maupun pejabat. 



Silahkan KLIK&SHARE jika dirasa bermanfaat.....
Read more ...

Manfaat Dzikir

Bismillah...
DZIKIR sendiri tidak terbatas dari bacaan doa berbahasa arabnya saja namun harus lebih masuk ke dalam lagi pada relung perasaan dzikir adalah di mana titik manusia yang membuang semua masalah yang ada dan berbagai masalah lainnya pikiran dan perasaan yang kosong inilah kemudian di isi dengan kebesaran Allah. Dengan demikian manusia dapat merasakan kehadirannya.
Kesimpulannya adalah dizkir harus dilakukan secara ikhlas dan jujur dari dalam hati untuk Allah. Manfaat dzikir ayat ayat Allah tentu memiliki segudang manfaat bagi kita, apa saja ? Seperti yang sudah di ketahui dzikir mempunyai manfaat secara tidak langsung maupun langsung.
Berikut adalah berbagai manfaat yang didapatkan setelah berdzikir.
Menenangkan hati dan pikiran
Membuat hati dan pikiran kosong dan memfokuskan Kepada Allah tentu akan melegakan kinerja otak walaupun sebentar, cukup untuk membuat otak dan perasaan.
Kemenangan dan kekuatan
Dengan mengingat nama Allah dan meminta pertolongannya secara tidak sadar kemampuan seseorang menjadi naik mungkin hal yang tidak mungkin terjadi namun seperti pepatah Islam berkata apa yang terjadi maka terjadilah hal tersebut secara logika tidak mungkin terjadi tapi bila Allah berkehendak maka terjadilah. Hal ini sering di lakukan oleh Ali Bin api Thalib sahabat Rasulullah SWT selalu berdzikir sebelum perang walaupun tentaranya sedikit dan tidak cukup kuat namun seperti Anda tahu Kerjaan Islam sendiri dahulunya sampai ke tanah Eropa.
Menjauhkan dari siksa api neraka
Dengan berdzikir membuat manusia selalu ingat akan Allah. Kemudian tentu manusia akan mengingat apa yang menjadi larangan-larangan Allah maka hal tersebut harus di jauhi. Menjadi watak bagi para manusia yang lebih mengingat Allah saat dalam kondisi susah dan lupa jika kondisi senang. Hal ini menjadi ujian tersendiri bagi tiap diri masing-masing para muslim agar dapat selalu ingat Asmanya dan Karanganyar agar tidak terjerumus di siksa api neraka. Berdzikir ini juga dapat untuk mengakui dosa kepada Allah dan juga sebagai tempat minta maaf bagi Allah.
Ketenangan Jiwa
Manusia biasanya terfokus akan hal duniawi dan terlalu melupakan kehidupan setelahnya. Manusia selalu terburu-buru dan menggebu-gebu akan hal duniawi. Dengan berdzikir akan membuat hal tersebut lama-lama hilang karena di Islam duniawi bukanlah satu-satunya hal yang harus di prioritaskan untuk di kejar. Pikiran dan jiwa tentu akan menjadi tidak akan menjadi serakah seperti tersebut.
Rasulallah Saw sendiri juga mengajarkan dzikir selalu untuk Allah kepada para umatnya karena dia tahu betul luar biasanya apa yang di dapatkan dari berdzikir. Berdzikir sendiri lebih cocoknya di lakukan saat menjelang magrib ke isya ataupun setelah isya. Kita tidak perlu menyangkal bahwa kehidupan dunia itu juga penting oleh maka itu kegiatan untuk akherat dan duniawi harus di lakukan secara seimbang.
Read more ...

Larangan Keluar Saat Magrib

Bismillah...
Maghrib merupakan waktu Shalat  tiga rakaat yang dilakukan ketika bumi berpindah waktu dari siang menjadi malam hari. Saat Maghrib tiba, orang tua biasanya menyuruh anaknya untuk masuk ke dalam rumah dan menghentikan aktivitas di luar rumah. Mereka percaya bahwa saat Maghrib tiba, akan banyak setan dan jin yang berkeliaran. Setelah Magrib, mereka kembali membiarkan anak-anaknya untuk bermain di luar rumah.

Bagi umat Islam, larangan ini merupakan mitos yang dipercaya secara turun temurun. Biasanya mereka hanya meneruskan kebiasaan orang tua dan tidak mengetahui bahwa sebenarnya larangan ini ada dalam hadist Nabi. Dalam sabdanya, Nabi SAW mengatakan bahwa ketika Maghrib, akan banyak setan dan jin yang berkeliaran. Ternyata, hadist Nabi ini bisa dijelaskan secara ilmiah.
Dalam hadist Nabi Muhammad SAW bersabda “Jangan kalian membiarkan anak anak kalian di saat matahari terbenam sampai menghilang kegelapan malam sebab setan berpencar jika matahari terbenam sampai menghilang kegelapan malam,”  (Dari Jabir dalam kitab Sahih Muslim).
Selain itu juga dijelaskan dalam Sahih Muslim Nabi, bersabda: (Jika sore hari mulai gelap maka tahanlah bayi bayi kalian sebab iblis mulai bergentayangan pada saat itu, Jika sesaat dari malam telah berlalu maka lepaskan mereka, kunci pintu pintu rumah dan sebutlah nama Allah sebab setan tidak membuka pintu yang tertutup. Dan tutup rapat tempat air kalian dan sebutlah nama Allah. dan tutup tempat makanan kalian dan sebutlah nama Allah. meskipun kalian mendapatkan sesuatu padanya.”
Hadist Nabi SAW ini bisa dijelaskan secara ilmiah. Sebuah buku ilmiah keagamaan karya Prof. DR. Ir. H. Osly Rachman, MS berjudul The Science Of Shalat yang diterbitkan Qultummedia  menjelaskan bahwa menjelang Maghrib, alam akan berubah menjadi spektrum cahaya berwarna merah. Cahaya merupakan gelombang elektromagnetis (EM) yang memiliki spectrum warna yang berbeda satu sama lain. Setiap warna dalam spectrum mempunyai energi, frekuensi dan panjang gelombang yang berbeda. 
Dalam bukunya dijelaskan bahwa ketika waktu Maghrib tiba, terjadi perubahan spectrum warna alam selaras dengan frekuensi jin dan iblis, yakni spektrum warna merah. Pada waktu ini,  jin dan iblis amat bertenaga karena memiliki resonansi bersamaan dengan warna alam. Pada waktu Maghrib, banyak interfernsi atau tumpang tindihnya dua atau lebih gelombang yang berfrekuensi sama sehingga penglihatan terkadang kurang tajam oleh adanya fatamorgana. 
Dalam Islam, pada waktu magrib dijelaskan bahwa setan bersamaan dengan datangnya kegelapan mulai menyebar mencari tempat tinggal, karena mereka tersebar dengan pemandangan luar biasa biasa dan jumlah yang tidak ada yang tahu selain Allah. Sebagian setan takut dari kejahatan setan yang lain, sehigga setan harus memiliki sesuatu yang dijadikannya sebagai tempat berlindung dan mencari tempat aman.
Maka ia bergerak dengan cepat melebihi kecepatan manusia dengan kecepatan berlipat lipat, beberapa dari mereka berlindung dalam wadah kosong, berlindung ke rumah kosong, dan beberapa dari mereka berlindung kepada sekelompok manusia yang sedang duduk duduk. Mereka tentu tidak merasakannya, mereka ikut menimbrung supaya menjadi aman dari penindasan saudara sesama setan yang juga berkeliaran seperti angin di bumi karena yang boleh hidup hanya yang kuat saja. 
Kadang kala setan mengganggu anak kecil manusia untuk dijadikan tempat berlindung. Selain itu setan juga berlindung ditempat yang kotor seperti pada popok bayi yang sudah kotor. Mereka lebih memilih popok bayi karena najis sebagai tempat persembunyian, sehingga mendorong mereka untuk tinggal.
Anda pasti pernah menemukan beberapa anak menjerit tiba-tiba dan beberapa yang menggelapar dalam tidurnya karena gangguan iblis yag merasukinya saat dijadikan tempat berlindung.
Pada waktu maghrib, kita dihimbau untuk menjauh dari hewan, seperti kucing, burung, dan mengurangi kecepatan saat mengemudi mobil karena dikuatirkan menabrak anjing atau hewan lain yang bisa jadi telah dirasuki setan, dan tidak boleh jalan jalan di tempat sepi atau duduk di tempat itu, atau melempar batu ke dalam kamar mandi, kebun dan laut.

Read more ...

Macam-Macam Air Untuk Bersuci

1. Air yang suci dan mensucikan.
Air ini ialah air yang boleh diminum dan dipake untuk menyucikan(membersihkan) benda yang lain. Yaitu air yang yang masih murni yang jatuh dari langit atau terbit dari bumi dan masih tetap belum berubah keadaannya, seperti; air hujan air laut, air sumur, air es yang sudah hancur kembali, air embun, dan air yang keluar dari mata air. 

Allah berfirma Al-Anfal :11: “Dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk menyucikan kamu dengan hujan itu.

Perubahan air yang tidak menghilangkan keadaan atau sifatnya’suci menyucikan’. Walaupun perubahan itu terjadi salah satu dari semua sifatnya yang tiga(warna,rasa dan baunya) adalah sebagai berikut:
  1. Berubah karena tempatnya, seperti air yang tergenang atau mengalir di batu belerang.
  2. Berubah karena lama tersimpan, seperti air kolam.
  3. Berubah karena sesuatu yang terjadi padanya, seperti berubah karena ikan atau kiambang.
  4. Berubah karena tanah yang suci, begitu juga berubah yang sukar memeliharanya misalnya berubah karena daun-daunan yang jatuh dari poho-pohon yang berdekatan dengan sumur atau tempat-tempat air yang lainnya.

2. Air suci tetapi tidak menyucikan
Zatnya suci tetapi tidak sah dipakai untuk menyucikan sesuatu. Yang termasuk dalam kategori ini ada tiga macam air :
  • air yang telah berubah salah satu sifatnya karena bercampur dengan sesuatu benda yang suci, selain dari perubahan yang tersebut di atas seperti air teh, air kopi, dan sebagainya.
  • Air sedikit kurang dari dua kulah (tempatnya persegi panjang yang mana panjangnya, lebarnya,dalamnya 1 1/4 hasta.kalau tempatnya bundar maka garis tengahnya 1 hasta, dalam 2 ¼ hasta, dan keliling 3 1/7hasta.) sudah terpakai untuk menghilangkan hadas atau menghilangkan hukum najis. Sedangkan air itu tidak berubah sifatnya dan tidak pula bertambah timbangannya.
  • Air pohon-pohonan atau air buah-buahan, seperti air yang keluar dari tekukan pohon kayu(air nira), air kelapa dan sebagainya.

3. Air yang bernajis
Air yang termasuk bagian ini ada dua macam :
  • Sudah berubah salah satu sifatnya oleh najis. Air ini tidak boleh dipakai lagi, baik airnya sedikit atau banyak , sebab hukumnya seperti najis.
  • Air bernajis tetapi tidak berubah salah satu sifatnya. Air ini kalau sedikit- berarti urang dari dua kulah –tidak boleh dipakai lagi, bahkan hukumnya sama dengan najis. Kalau air itu banyak berarti dua kulah atau lebih, hukumnya tetap suci dan menyucikan. Rasulullah bersabda Saw : Air itu tidak dinajisi sesuatu, kecuali apbila berubah rasa, wana atau baunya.”(Riwayat Ibnu Majah dan Baihaqi). Dalam hadist lain Rasul Saw: ‘Apabila air cukup dua kulah, tidaklah dinajisi oleh sesuatu apapun.(Riwayat oleh lima ahli hadist)

4. Air yang makruh
Yaitu air yang terjemur oleh matahari dalam bejana selain bejana emas atau perak. Air ini makruh dipakai untuk badan. Tetapi tidak makruh untuk pakaian; kecuali air yang terjemur di tanah, seperi air sawah, air kolam, dan tempat-tempat yang bukan bejana yang mungkin berkarat.. Sabda Rasulullah Saw. Dari Aisyah .Sesungguhnya ia telah memanaskan air pada cahaya matahari. Maka Rasulullah Saw. Berkata kepadanya , ‘Jangan engkau berbuat demikian, ya Aisyah. Sesungguhnya air yang dijemur itu akan menimbulkan sopak.”(Riwayat Baihaqi)
Read more ...

15 Belas Tanda Orang Malas

 SIFAT malas menunjukkan menurunnya motivasi. Manusia memang memiliki faktor-faktor pendorong dalam dirinya. Ada yang pemicunya materi, ada yang bersifat moral dan ada yang dorongan ruhiyah. Supaya kita tahu apa yang menyebabkan kita malas, kita harus menemukan motivasi yang mendorong kita melakukan pekerjaan itu. Misalnya, apa motivasi kita bekerja, kalau sekadar mengisi waktu, maka ketika kita sudah memiliki kesibukan lain yang menyita waktu dan lebih menyenangkan, maka motivasi tersebut akan hilang tertutupi urusan lain. Nah, berikut ini adalah 15 tanda sifat malas pada diri seseorang yang dikumpulkan dari berbagai sumber:
  1. Mereka yang tahu melakukan sesuatu tetapi tidak mau melakukannya
  2. Mereka yang bisa melakukan sesuatu tetapi enggan untuk melakukannya
  3. Mereka yang bisa berupaya melakukan sesuatu tetapi tidak bersedia melakukannya
  4. Mereka yang sanggup melakukan sesuatu  tetapi engkan untuk melakukannya
  5. Mereka yang ditugaskan melakukan sesuatu tetapi menolak untuk melakukannya
  6. Mereka yang berpeluang melakukan sesuatu tetapi mencari alasan untuk tidak melakukannya
  7. Mereka yang diberi mudah untuk melakukan sesuatu tetapi menganggap payah untuk melakukannya
  8. Mereka yang sedikit melakukan sesuatu tetapi mengaku banyak telah melakukannya
  9. Mereka yang biasa melakukan sesuatu tetapi mengelak untuk melakukannya
  10. Mereka yang sering melakukan sesuatu  tetapi mengaku tidak biasa melakukannya
  11. Mereka yang mahir melakukan sesuatu tetapi mengaku tidak pernah melakukannya
  12. Mereka yang ada alasan untuk melakukan sesuatu tetapi tidak mau mencoba untuk melakukannya
  13. Mereka yang sepatutnya melakukan sesuatu tetapi mengelak untuk melakukannya
  14. Mereka yang berkelapangan tetapi mengaku suntuk untuk melakukannya
  15. Mereka yang kuat tetapi berpura-pura tidak bisa melakukannya

Read more ...